Kamis, 30 Oktober 2014

Pisau dan Kenangan


Bertahun - tahun satu demi satu dikumpulkan, tidak sebentar waktu yang diperlukan untuk hanya 124 buah pisau yang berbeda satu sama lain, terkadang dapat 3 sekaligus dengan motif yang sama, akhirnya yang 2 buah dijual di web www.barangtempodoeloe.com untuk berbagi sesama pecinta pisau dan pisau lipat.
Ada kepuasan tersendiri saat menemukan pisau yang unik dan berbeda dengan yang sudah ada, apalagi perjuangan untuk mendapatkannya.

Motif - motif pisau yang dikeluarkan oleh Carl Schlieper yang diIndonesia tenar dengan Tjap Mata, Fernando Esser, Rich Abr. Herder, F. Herder







Pisau langka souvenir dari Toko Preanger - Pasar Baroe. Bandoeng, 
Tidak lupa gambarnya barang - barang yang dijual ditoko tersebut



Pisau langka Pius XII dari Vatican

Pisau motif Kuda buatan Rich. Abr. Herder

Pisau motif Johan Van Riebeeck, ayahanda Abraham Van Riebeeck yang menjadi Gubernur Jendral di Hindia Belanda


Pisau - pisau dari Amstel Beer, Tembakau Van Nelle's dan Dwars Whisky buatan John Watts


Pisau souvenir dari Fabriek Koffie ternama diBandoeng, Aroma Koffie



Pisau antik buatan  Carl Schlieper yang selalu menemani apabila ke Gunung, hanya dikalungkan saja karena cukup kecil tapi ampuh.



Pisau fillet buatan Uncle Henry - USA, yang tidak pernah ketinggalan apabila pergi memancing ke alam bebas, begitu mendapatkan ikan saat lapar tinggal digoreng diatas kompor Trangia dan seorang teman memasak nasi dalam kastrol atau panci besi, tinggal disimpan diatas pembakaran kayu.
Maka acara memancing selalu memakan hasil tangkapan yang segar dan fresh, tak lupa sambal "cikur" favorit tak pernah absen.


Pisau raut tradisionil, sungguh menjadi kenangan apabila memegangnya kembali. pisau ini didapat saat hendak memancing ke danau Cirata, ketika jalan melalui para penjual oleh - oleh dan peuyeum disekitar ciranjang, berniat akan membeli penganan untuk bekal memancing..ketika berbelanja ternyata disebelah warung tersebut ada seorang pemahat yang sedang mengerjakan wayang golek, tertarik akan pisau yang digunakannya, maka iseng saya bertanya dan berniat membelinya dengan alasan ingin belajar meraut sendiri dirumah,,akhirnya berhasil. pisau tersebut akhirnya menjadi koleksi walau harus membeli beberapa wayang golek buatannya.....



Pisau unik dengan meteran pada bodinya, didapat dari seorang kolektor jam tangan.
Menurutnya pisau ini enak untuk mencungkil dop pada bagian bawah jam dan bersikeras tidak mau menjualnya, akhirnya dengan rengekan dan rayuan berhasil juga pisau ini saya miliki,,,betapa egoisnya saya....



Salah satu pisau kenangan juga, suatu ketika ada seorang penjual peuyeum (tape singkong) yang lewat didepan rumah, tertarik dengan jualannya saya pun membeli beberapa kilo peuyeum dari penjual tersebut, seketika mata saya menangkap sebuah pisau unik yang sudah "buhun" alias sangat tua. menurut pengakuannya pisau tersebut sudah sejak pertama dia jualan, pisau itu setia menemaninya, saya lihat penjualnya sudah tua. saya taksir sepertinya sudah pluhan tahun dia jualan.
Akhirnya dengan ketertarikan saya terhadap pisaunya dan berdalih sebagai kenang - kenangan maka saya bersikeras membelinya, eh tanpa diduga dia mengijinkannya dengan mudah, asal katanya dia diberi pisau buat pengganti pisau untuk jualannya hari itu, mungkin pikir dia buat apa pisau butut dan sudah tipis ini digunakannya, tetapi buat saya pisau ini sangat berarti. akhirnya pisau dapur menjadi korban untuk diberikan kepadanya.


Betapa sangat tipisnya pisau ini.tetapi sangat tajam juga.

Pisau kunci, hanya kenangan lolosnya dari xray dibandara yang akhrnya bisa saya bawa kemana - mana.


Pisau hasil tukar dengan beberapa ribuan saat berburu ke pameungpeuk garut. didapat dari penyadap karet. berlogo cteko yang unuk dan initial H&S



Begitulah kenangan saat mencari barang unik dan antik, semoga menjadi inspirasi buat anda untuk mengumpulkannya,,,,salam hangat dimalam yang dingin di Bandoeng.



Jumat, 28 Maret 2014

Perabot "Kamasan" Tempo Doeloe


Bermacam jenis perabot "Toekang Kamasan" tempo doeloe, unik dan menarik.
Menggunakan perabot yang serba kecil karena membuat perhiasan emas atau perak.
Saat saya kecil pada tahun 1983, ketika baru mendapat sepeda balap hadiah dari orang tua karena keberanian saya disunatin. maka jalan - jalanlah saya ider kota keliling bandung, masuk ke gang - gang kecil disekitar jalan kopo. ketika kecapean dan beristirahat membeli "bier kocok" istilah saat itu untuk minuman limun bersoda dalam teko putih yang dituang tinggi - tinggi kedalam gelas supaya berbuih. berisitrahatlah saya duduk dibenteng rumah orang lain, saat menengok kebelakang rumahnya terlihat asap mengepul yang menarik perhatian, sehingga ketika minuman habis saya berjalan kebelakang rumah dan melihat pengrajin  kamasan sedang bekerja, ada yang sedang memompa angin supaya bara api tetap terjaga, ada yang sedang menempa membuat perabot, ingatan masa kecil begitu membekas sehingga 25 tahun yang lalu hobby mengumpulkan perkakas dimulai, mulai dari gembok tua, tang - tang tua sampai kikir yang berbentuk aneh dikoleksi tak lupa barang antik lainnya menjadi candu yang menyenangkan.
Saat ini ketika memposting perabot ini, teringat seorang bapak tua bercelana selutut dan kurus sedang memompa angin menjaga bara api, dengan keringat yang bercucuran.






Alat pompa antik dengan motif kaki kura - kura, serta burner dari kuningan dan tabungnya.

Paron mini dan palu - palu kecil.

Besi pencetak emas atau perak setelah dilelehkan.




Bor tangan yang unik, harus digulung dan dipompa naik turun untuk mengoperasikannya.